Sabtu, 06 September 2014

Jika Kau Mau

Kau salah, menilaiku begitu rendah. Aku bukanlah bocah-bocah yang berlari mengejar layang-layang putus sampai menyebrangi ladang dan sawah. Kakiku memang penuh lumpur dan debu. Tapi bukan karena aku mengejarmu hingga basah kotor seluruh kakiku. Melainkan menghindarimu yang sesulit menangkap angin dan kutu.

Tidaklah kau mendengar setiap alunan penaku yang tersuling untukmu itu. Ah, sudahlah aku tahu kau tidak tahu. Sekalipun kau tahu, pasti akan pura-pura tidak tahu. Dan sayangnya kau tidak tahu itu bahwa kau tahu dan aku tahu kau tahu.

Atas dasar teman. Aku gelarkan karpet merah untuk selalu terbuka menyambutmu jika kau mau. Tapi hei, jangan pernah berfikir bahwa aku sama dengan bocah-bocah itu.
Selalu buka telingamu untukku. Karena aku akan berteriak kencang jika di depanmu ada lubang. Atau kubangan, selokan, batu atau ranjau yang menghalangi kakimu. Aku peduli jika kau mau mendengar. Tapi aku akan tetap berteriak walau telingamu menghindar. Sampai akhirnya semesta lah yang berbicara dan memberi kabar.

Sewaktu-waktu.Ya.
*Jika kau mau.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages - Menu